Kamis, 27 Juni 2019

KEWIRAUSAHAAN KONVEKSI BUSANA MUSLIMAH

KEWIRAUSAHAAN
KONVEKSI BUSANA MUSLIMAH



Disusun Oleh :
Nama Anggota / NPM  :  1. Farah Atikah Yanuarti / 32415476
                                                          2. Lily Widya kusuma     / 33415834
                                                          3. Luthfi Hidayati            / 33415905
                                                          4. Risma Aprilia W.        / 36415072
                                                          5. Rizwan Kholiq            / 36415219
                                                          6. Rudi Irawan                / 36415294
                  Kelompok                    :  6 (Enam)
                  Kelas                            :  4ID08
                  Dosen                           :  Bapak Eka Patriya,S.Kom.,M.M.


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2019





BAB I
PENDAHULUAN


1.             Latar Belakang
Industri di Indonesia telah berkembang pesat dengan masuknya era industri revolusioner. Era tersebut mendorong setiap daerah di Indonesia mengembangkan potensi industri yang dimilikinya. Adanya industri yang berdiri di suatu daerah akan mendapatkan respon yang positif juga dari masyarakat di sekitarnya, karena dapat membuka peluang kerja, sehingga mengurangi jumlah pengangguran dan mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
Keseharian manusia tidak akan pernah lepas dari busana atau baju. Baju juga merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup terutama manusia. Oleh karena itulah kami akan menjalankan sebuah perusahaan dalam bidang industri yang memproduksi baju yang diperkenakan oleh muslimah. Dunia industri konveksi baju muslimah terus berkembang pesat dan mengalami perubahan secara cepat mengikuti mode muslimah dunia.
Setiap pengusaha konveksi dituntut untuk terus berinovasi dan melahirkan karya-karya baru agar dapat terus bersaing serta mendapatkan perhatian dari calon konsumen. Persaingan ketat dunia industri ini, menyebabkan banyaknya pengusaha yang gulung tikar. Oleh sebab itu, setiap pengusaha diharuskan memiliki pengetahuan yang luas tentang manajeman usahanya, baik pengolahan bahan baku, sumber daya manusia, serta keuangan agar dapat bertahan dan memperoleh keuntungan yang optimal. Kesuksesan suatu perusahaan didukung pula oleh manajemen rantai pasok yang tepat, baik di dalam maupun di luar perusahaan agar distribusi dapat berjalan dengan lancar sampai di tangan konsumen.

1.2       Lokasi Tempat Usaha
Usaha Kecil Menengah (UKM)  RISMA KONVEKSI berdiri di antara pemukiman penduduk yaitu di Jl. Gamprit No.42 Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi – Jawa Barat 17411 (sebelah Masjid Muhajirin).
1.3       Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang saat ini bekerjasama dalam satu ruang lingkup perusahaan adalah sebanyak 15 orang. Satu pimpinan, 3 staf (1 pembelian dan gudang, 1 desainer, dan 1 pemasaran), dan 11 karyawan (2 penjaga toko, 2 admin, 5 bagian produksi, dan 1 supir).





BAB II
MANAJEMEN OGRANISASI


2.1       Pemasok dan Kapasitas Pemasok
            Dalam mendapatkan bahan yang akan diproduksi bekerjasama dengan PT. GARMEN JAYA yang memproduksi kain, dalam satu bulan kami memesan kain dalam jumlah 100 gulungan kain. Dalam 1 gulungan terdapat 50m kain, jadi dalam satu bulan memesan 5000m kain. Untuk perlengkapan seperti kancing, resleting, dan hiasan baju kami memesannya pada UKM PERNAK PERNIK. Dalam satu bulan biasanya membutuhkan 500 biji atau 40 lusin kancing, untuk resleting biasanya membutuhkan 500 resleting setiap bulannya, sedangkan untuk hiasan baju tidak menentu jumlahnya terkadang 200 ataupun 300 dalam setiap bulannya, karena hiasan baju disesuaikan dengan model baju yang dibuat. Kemudian untuk benangnya dalam satu bulan kami membutuhkan 300 gulung benang yang besar. Benang ini kami memesannya juga dari PT. GARMEN JAYA, sehingga apabila kami memesan biasanya bersamaan dengan ketika kami memesan kain.

2.2       Aspek Teknik Produksi
            Kebutuhan mesin dan peralatan dalam menjalankan aktivitas yang dilakukan setiap hari membutuhkan beberapa mesin dan peralatan sebagai berikut :


1.               Mesin jahit
2.                Mesin border
3.                Mesin penghitung uang
4.                Filling cabinet
5.                Komputer
6.                Telepon
7.                Mesin pengganda
8.                AC
9.                Pencetak kancing
10.              Alat tulis kantor



2.3       Pola Manajemen
            Dalam kegiatan produksi semua bagian akan bekerjasama. Sebelum melakukan kegiatan produksi, terlebih dahulu melakukan perundingan. Setelah mencapai kesepakatan fashion seperti apa saja yang akan kami ambil dan mempertimbangkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk melakukan proses produksi. Staf pembelian akan menghubungi industri kain yang bekerjasama dengan kami untuk memesan kain dan aksesoris yang dibutuhkan.
Setelah mendapat kesepakatan, staf atau bagian desain baju untuk memberikan gambar pola dan ukuran baju yang akan di produksi. Kemudian karyawan produksi yang bertugas membuat pola baju akan menggambar pola baju di atas kain yang telah di tetapkan. Setelah kain tersebut digunting sesuai dengan pola yang di inginkan. Kain yang telah berbentuk pola tersebut akan disalurkan ke karyawan yang bertugas untuk menjahit. Apabila kain tersebut telah berbentuk baju akan langsung diberi hiasan atau kelengkapan yang sesuai dengan fashion yang telah ditentukan dan membordirnya apabila baju tersebut memerlukan motif border.
            Apabila semua baju sudah selesai prosesnya maka baju-baju tersebut akan disalurkan pada karyawan yang berada dibagian pengemasan. Setelah pengemasan selesai maka admin memeriksa dan mencatat produk yang telah diproduksi hari itu. Setelah produk benar-benar siap untuk dipasarkan. Kepala bagian pemasaran akan mendata produk yang akan dikirimkan ke tempat-tempat yang berbeda. Setelah pendataan selesai maka para reseller mengambil barang atau meminta dikirimkan sesuai dengan tujuan.

2.4       Aspek Pemasaran
Kami bekerjasama dengan industri kain sehingga kami tidak perlu membuat kain sendiri. Volume permintaan barang konsumsi industri cukup tinggi, namun hal ini dapat diimbangi dengan volume penjualan yang cukup tinggi pula. Produksi yang kami hasilkan adalah sebanyak 50-70 potong baju perhari dengan beberapa model dan ukuran yang berbeda-beda.
Cara untuk menyalurkan produk ke tangan konsumen adalah dengan cara mengerahkan beberapa reseller yang nantinya akan mengirim barang dengan menyebar ke beberapa wilayah di Indonesia dan ada yang dijual langsung, baik offline atau online store. Harga yang ditetapkan untuk satu potong baju disesuaikan dengan tingkat kerumitan, jenis bahan dan banyaknya bahan yang digunakan. Harga yang tawarkan bervariasi mulai dari harga Rp50.000 sampai Rp300.000. Target pemasaran adalah butik, toko-toko baju muslim baik toko besar maupun toko kecil.

2.5       Persoalan limbah
Suatu kegiatan dalam industri pasti menimbulkan limbah. Termasuk juga dengan industri konveksi yang memiliki limbah kain sisa atau kain perca. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara menampungnya dan kemudian menjualnya pada industri rumahan yang memproduksi boneka, sehingga limbah kami masih tetap dimanfaatkan dan tidak mengganggu penduduk yang tinggalnya tidak jauh dari perusahaan kami.





BAB III
ASPEK FINANSIAL


3.1         Target Penjualan
Target penjualan ini menjadikan RISMA KONVEKSI menjadi lebih termotivasi dalam memajukan dan mencapai target-target yang dijalankan. RISMA KONVEKSI memiliki target penjualan yang berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh musim atau saat Hari Raya atau akhir tahun tiba. Berikut ini merupakan target penjualan dari RISMA KONVEKSI.
Tabel Target Penjualan Risma Konveksi
DAFTAR TARGET PENJUALAN
NO.
JENIS PAKAIAN
TARGET PENJUALAN (PC/HARI)
KETERANGAN
1
GAMIS
40
HARI BIASA
60
HARI RAYA
2
BLOUSE
30
HARI BIASA
50
HARI RAYA
Target penjualan menjadikan patokan dan evaluasi setiap fakta atau pamasukan secara aktual dari laporan keuangan yang ada. Laporan keuangan merupakan hal penting karena catatan atau rangkuman dari semua transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Berikut laporan keuangan pada RISMA KONVEKSI yang terjadi pada bulan April 2019.
           

3.2         Modal Investasi dan Modal Kerja
A.           Modal Investasi
·         Tanah+Bangunan 350m²                    Rp1.000.000.000
·         Mesin Jahit, Etalase, Display             Rp27.000.000
·         ATK                                                    Rp3.000.000
Jumlah                         Rp1.030.000.000
B.            Modal Kerja
·         Kain 100 gulungan (5000m)               Rp75.000.000
·         Benang 500 gulung                             Rp2.500.000
·         Bahan pembuatan perlengkapan baju Rp2.000.000
·         Tagihan Listrik + Air + Tlp                Rp2.500.000
Jumlah                         Rp82.000.000
C.            Biaya Tenaga Kerja
·         Pemimpin (1)                                      Rp3.500.000
·         Staf (3) @Rp4.000.000                          Rp12.000.000
·         Karyawan Produksi (5) @Rp3.300.000 Rp16.500.000
·         Admin (2) @Rp2.200.000                             Rp4.400.000
·       Penjaga Toko (2) @Rp2.000.000              Rp4.000.000
·       Supir (1)                                              Rp2.000.000
Jumlah                         Rp42.400.000



Tabel Penjualan Risma Konveksi Pada Bulan April 2019

3.3         Laba Perusahaan
Laba      = Pendapatan – Pengeluaran
   Total pendapatan pada bulan April 2019 yaitu Rp133.740.000. Pengeluaran dengan nilai yang sama pada tiap bulan yang harus dikeluarkan yaitu modal kerja  (B) sebesar Rp82.000.000 dan biaya tenaga kerja (C) Rp42.400.000. Sehingga laba atau keuntungan yang didapat sebesar:
Laba  = Rp133.740.000 – (Rp82.000.000 + Rp42.400.000)
          = Rp133.740.000 – Rp124.400.000
          = Rp9.340.000


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN


            Kesimpulan keseluran pembahasan tersebut adalah jika dalam mendirikan sebuah perusahaan industri khususnya konveksi pakaian muslimah, membutuhkan persiapan yang benar-benar matang mulai dari wawasan yang luas, mental dan modal serta kemampuan dalam mengelola peluang yang ada. Menjalankan produksi harus mengetahui cara pemasaran yang tepat dan menerapkan pola manajemen yang sesuai dengan keadaan di lingkungan kerja, serta harus dapat bersosialisasi maupun bekerja sama dengan masyarakat sekitar agar masyarakat terus mendukung kinerja yang ada. Laporan keuangan atau pemasulam pada bulan April diketahui belum memenuhi target perusahaan. Oleh sebab itu disarankan perusahaan terus mengembangkan dan meningkatkan penjualan dengan membuat atau membuka online store diberbagai market place ternama di Indonesia, serta terus update katalog terbaru diberbagai media sosial serta menyertakan testimoni para pelanggan.

Jumat, 03 Mei 2019

TUGAS KEWIRAUSAHAAN PADA UD RUWANJAYA MAKMUR ALUMUNIUM

TUGAS KEWIRAUSAHAAN
PADA UD RUWANJAYA MAKMUR ALUMUNIUM


Disusun Oleh :
Nama                           : Rudi Irawan 
NPM                            : 36415294
Kelas                           : 4ID08
Dosen                          : Eka Patriya, SKom., MM



JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2019




  1. Deskripsi Usaha
UD Ruwanjaya Makmur Alumunium sudah berdiri selama 9 tahun yaitu sejak tahun 2010 yang dimana UD Ruwanjaya Makmur Alumunium sendiri didirikan oleh Tn. Rudi Irawan Dalam pemberian nama Ruwanjaya Makmur sendiri diberikan oleh owner dari toko etalase ini memiliki arti tersendiri yaitu kata “Ruwanjaya” kepanjanganya adalah Rudi Irawan Jaya yang bermakna agar usaha yang dibuat oleh owner dapat menjadi lebih besar, “Makmur” berarti usaha yang dijalankan akan memakmurkan orang banyak baik karyawan ataupun pelanggan, “Alumunium” usaha ini bergerak dibidang etalase berbahan dasar alumunium. Toko etalase UD Ruwanjaya Makmur Alumunium sendiri adalah perusahaan yang berbentuk UD adalah suatu usaha dagang yang dibentuk oleh perorangan untuk mencapai tujuanya. Dan toko etalase UD Ruwanjaya Makmur Alumunium sejak tahun 2010 berdiri sampai sekarang mengontrak di suatu ruko di Jalan Kaliabang Tengah, Kecamatan Kaliabang Tengah, Kota Bekasi. Lokasinya cukup strategis karna berada disisi jalan raya.

Toko Etalase UD Ruwanjaya Makmur Alumunium sendiri memiliki dua pegawai tetap yang bekerja di dalam Toko Etalase UD Ruwanjaya Makmur Alumunium. Sudah jelas produksi yang di hasilkan oleh Toko Etalase UD Ruwanjaya Makmur Alumunium adalah etalase yang biasa digunakan untuk keperluan toko atau perlengkapan lainya yang berbahan kaca, alumunium. Toko Etalase UD Ruwanjaya Makmur Alumunium juga membuka service untuk pelanggan yang ingin memperbaiki produk berbahan alumunium dan kaca.
Toko Etalase UD Ruwanjaya Makmur Alumunium sendiri memiliki proses bisnis yang dimana menyediakan produk dan jasa service alumunium dan kaca. Saat bekerja karyawan melakukkan tugasnya untuk membuat atau memperbaiki produk sesuai apa yang dipesan oleh pelanggan. sedangkan owner biasa bertugas sebagai customer service di meja tunggu. Apabila ada bahan dan pesanan owner yang menanganinya. Bila pesanan sedang tinggi owner juga harus turun untuk membantu karyawannya sehingga mempercepat pengerjaan.
UD Ruwanjaya Makmur Alumunium menjual berbagai keperluan etalase seperti lemari baju, lemari piring, pintu kamar mandi, etalase toko, kotak amal, gerobak nasi, kitchen set, kusen klinik, kusen pintu dan jendela serta berbagai jenis perabotan rumah tangga berbahan alumunium dan kaca. Furniture berbahan aluminium tersebut, cukup banyak diminati oleh ibu rumah tangga dengan beragam pilihan desain. Pembuatan furniture aluminium dan kaca bisa dikustomisasi (disesuaikan) dengan kebutuhan dan minat pelanggan. Penggunaan furniture aluminium memiliki desain yang elegan, mewah, bahan mudah didapat sekaligus memiliki kelebihan dibanding berbahan kayu dan besi. Selain anti rayap dan anti karat, furniture aluminium diminati, karena tahan api. Namun, furniture berbahan alumunium  ini menuntut kreativitas agar memiliki desain yang unik dan elegan.
  1. Supplier Bahan Baku
Supplier bahan baku adalah pihak yang menyediakan bahan baku atau material yang dibutuhkan oleh perusahaan. Supplier bahan baku disini ditentukan oleh perusahaan yang bersangkutan, toko etalase bergerak dibidang perabot dan furniture etalase berbahan dasar alumunium tentunya harus menentukan supplier bahan baku alumunium, kaca, lem kaca, ripet, roda, gagang, engsel dll. Bahan baku seperti kaca dan alumunium biasa dipesan via telepon ke supplier langganan yang ada di daerah kelurahan Bekasi Utara. Sedangkan seperti lem ripet roda gagang, engsel dan komponen kecil yang biasa digunakan untuk etalase dibeli langsung di tempat yang menjual barang tersebut berdasarkan survei owner di pasaran. Dicari dan ditentukan material pada supplier dengan harga minimum dan kualitas medium agar dapat meminimalisir modal dan meningkatkan keuntungan. Tetap tidak menyampingkan kualitas dari bahan baku produk etalase yang nantinya akan digunakan oleh konsumen. Untuk pemesanan barang dan pembelian dilakukkan saat stok barang yang tersedia hanya tersisa 5-8 unit barang saja untuk seluruh item. Penentuan unit minimal karena keterbatasan lahan untuk menyimpan bahan baku, maka dari itu waktu dan ruang yang ada harus dioptimalkan.

  1. Penjualan dan Distribusi
Penjualan adalah aktivitas atau bisnis menjual produk baik itu berupa barang atau jasa. Dalam proses penjualan, penjual atau penyedia barang atau jasa memberikan kepemilikan suatu komoditas kepada pembeli dengan suatu harga tertentu. Dalam hal ini UD Ruwanjaya Makmur Alumunium yang menghasilkan produk berupa barang dan jasa. Memasarkan produknya dengan cara menyebarkan informasi dengan cara yang paling sederhana adalah dari mulut kemulut dari pelanggan ke pelanggan. maka dari itu pemilihan lokasi usaha menjadi sangat penting karena apabila tempat usaha ada dilokasi yang ramai dan strategis tentunya tidak akan kesulitan untuk menyebarkan informasi apapun tentang usaha dan produk yang ditawarkan. Selain itu UD Ruwanjaya Makmur Alumunium juga memiliki platform media social sebagai alat bantu dalam pemasarannya dengan mengikuti trend atau perkembangan zaman saat ini karna semua informasi sudah dapat disebarkan secara cepat melalui internet maka digunakanlah social media seperti Instagram, facebook, dan youtube. Untuk memperkenalkan produk perusahaan UD Ruwanjaya Makmur Alumunium kepada masyarakat mengingat pengguna internet saat ini sudah ratusan juta diindonesia. Selain itu penjualan yang dilakukkan dengan melakukkan promosi kepada para calon costumer yaitu dengan cara menawarkan produk kepada bagian pemasaran ruko-ruko disuatu komplek niaga yang ada dilokasi sekitar UD Ruwanjaya Makmur Alumunium. Hal ini tentunya dapat mempercepat informasi mengenai produk yang ditawarkan baik secara tertulis maupun lisan. Selain penjualan tentu didalamnya mencangkup pemasaran, pemasaran yang dilakukkan tidak jauh berbeda dengan Teknik penjualan yang dilakukan.
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran itu sendiri. Distribusi dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian produk baik barang ataupun jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaanya sesuai dengan yang diperlukan meliputi: jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan oleh konsumen. Distribusi yang dilakukan oleh UD Ruwanjaya Makmur Alumunium bergantung pada jarak tempuh pengiriman barang ke tempat konsumen. Apabila lokasi konsumen berdekatan denan UD Ruwanjaya Makmur Alumunium maka pengiriman dilakukan dengan berjalan mendorong barang apabila dilengkapi dengan roda, apabila jarak tempuh ke tempat konsumen terbilang jauh atau produk tidak dilengkapi roda maka pengiriman dilakukan bias dengan menyewa becak atau mengirim langsung dengan mobil pick up yang dimiliki oleh UD Ruwanjaya Makmur Alumunium ataupun custumer. Karena pengiriman yang dilakukan akan menambah biaya tambahan.

  1. Target Penghasilan dan laporan keuangan.
Target Penghasilan secara Bahasa dapat diartikan yaitu, Target adalah Batasan minimum yang ditentukan, sehingga Batasan itu harus terpenuhi, Penghasilan adalah keuntungan bersih atau laba bersih yang diterima oleh perusahaan dari produk yang dipasarkan atau dijual. Maka dapat disimpulkan target penghasilan adalah Batasan minimum keuntungan yang ditentukan berdasarkan perhitungan laba bersih oleh owner, untuk produk minimum yang terjual tidak dapat ditentukan karena setiap jenis produk memiliki persentase keuntungan dan harga yang berbeda-beda mengingat persaingan akan harga dapat mempengaruhi penjualan harga produk tidak berbeda jauh dari produk sejenis dipasaran. Target penghasilan yang ditentukan UD Ruwanjaya Makmur Alumunium adalah sebesar Rp 8.000.000,- untuk 1 bulanya. Mengingat usaha masih sekala menengah kebawah yang butuh pengembangan usaha secara ekonomi yang bertahap, maka target penghasilan yang ditentukan tidak terlampau besar.
Laporan Keuangan adalah laporan yang dibuat untuk merekab atau mencatat keuangan yang telah diterima atau dikeluarkan dalam rangka produksi produk dan penjualan produk. Dalam hal ini UD Ruwanjaya Makmur Alumunium membuat laporan keuangan untuk bulan Maret 2019. Berikut ini dijelaskan dalam tabel.

        Berdasarkan data laporan keuangan tersebut dapat dilihat total pendapatan pada bulan maret 2019 adalah sebesar Rp 24.240.000,-. Owner UD Ruwanjaya Makmur Alumunium menetapkan keuntungan bersih minimal adalah 40% dari harga jual yang ditawarkan. Sehingga dapat dihitung keuntungan bersihnya adalah Rp 9.696.000,- artinya sudah sesuai dengan target penghasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 8.000.000,- tiap bulanya.