Senin, 09 November 2015

Makalah Perode-2, Analisis SWOT "Budaya Kerapihan dan Kebersihan Ruang Kelas"



Mata Kuliah  :  Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah

Analisis SWOT
Budaya Kerapihan dan Kebersihan Ruang Kelas

 


Kelas  :  1-ID08

Tanggal Penyerahan Makalah : 9 November 2015
Tanggal Upload Makalah  :  10 November 2015



 

P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.



P e n y u s u n



N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
36415294
RUDI IRAWAN








Program Sarjana Teknologi Industri

 UNIVERSITAS GUNADARMA



i




KATA PENGANTAR

Puji  syukur saya panjatkan atas kehadirat yang diberikan oleh Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyusun makalah sesuai waktu yang ditentukan. Adapun judul dari makalah ini adalah “Budaya Kerapihan dan Kebersihan Ruang Kelas”.
Dalam penyusunan laporan ini saya mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1.      Orang tua serta keluarga yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi tiada hentinya;
2.      Bapak Dosen Muhammad Burhan Amien yang telah memberikan ilmunya serta membimbing kami sebagai mahasiswa/i;
3.      Seluruh mahasiswa/i jurusan Teknik Industri khususnya rekan-rekan kelas 1ID08 yang telah membantu dan memberikan saran;
  
Saya menyadari bahwa ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima guna lebih memperbaiki makalah ini.  
 Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun, pembaca, maupun dosen di Universitas Gunadarma, terima kasih.


                                                                                

                                                                                                            Bekasi, 7 November 2015


                                                                                                                         penyusun


 ii




DAFTAR ISI
                                                                                                                                                                                                                                             
PERNYATAAN ….………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………...iii

BAB  I     PENDAHULUAN
                1.1 Latar Belakang …………..………………………………………………….… 1
                1.2 Tujuan ……………………………………………………………..................... 2
                1.3 Sasaran …………………………………………………………….....................2
                
BAB  II     PERMASALAHAN
                2.1 Kekuatan (Strength) ………..………………………………………………..... 3
                2.2 Kelemahan (Weaknees) ………………………………………………...……... 3
                2.3 Peluang (Opportunity) …………………………………………….................... 4
                2.4 Tantangan/Hambatan (Threats) ………………………………….......................4

BAB III    KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
                3.1 Kesimpulan ………………………….……………………………..…………..5
                3.2 Rekomendasi …………………………………………………………...……...6

REFERENSI ………………………………………………………………………………..7



 iii





BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Kondisi lingkungan yang bersih merupakan tanggung jawab setiap individu dan semua warga yang hidup di lingkungan tersebut. Upaya memelihara kebersihan lingkungan tidak cukup bila hanya dilakukan oleh perorangan. Artinya harus dilakukan secara gotong royong. Dengan menjunjung tinggi akan pentingnya kebersihan lingkungan disekitar kita, baik di lingkungan rumah maupun kampus. Terutama kebersihan ruang kelas di kampus yang harus dijaga kebersihanya agar tidak menggagu saat kuliah sedang berlangsung.
Dalam hal ini tentunya harus ada kesadaran diri sendiri untuk menjaga kebersihan dan kerapihan ruang kelas. Kesadaran itu harus mulai ditumbuhkan didalam diri mahasiswa/i ,sehingga mahasiswa/i dapat belajar dengan kondusif di ruang kelas. Pendidikan kebersihan dan kerapihan harus ditanamkan dalam diri seseorang ,sehingga kehidupan seseorang akan lebih teratur dan disiplin.
Selain itu, kampus atau perguruan tinggi juga harus berperan aktif agar lingkungan kampus tetap bersih dan rapih. Agar  tidak menjadi tempat yang kotor dan kumuh. Kampus juga perlu menata lingkungan kampus sedemikian rupa agar lingkungan kampus tidak terlihat jorok dan kotor. Maka dari itu mahasiswa/i diharapkan dapat lebih peduli terhadap kebersihan dan kerapihan ruang kelasnya.



1



1.2  Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Memberikan pengetahuan lebih kepada pembaca akan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapihan kelas;
2.      Untuk membangun kesadaran diri mahasiswa/i untuk lebih menjaga kebersihan dan kerapihan ruang kelasnya;
3.      Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan rapih di lingkungan kampus terutama ruang kelas;
4.      Menciptakan lingkungan kampus yang teratur, terawat, dan indah, agar proses kuliah terganggu.

1.3  Sasaran
Sasaran dibuatnya makalah “Budaya Kerapihan dan Kebersihan Ruang Kelas” ini adalah ditujukan untuk para pembaca terutama mahasiswa/mahasiswi di kampus dan para masyarakat di sekitar lingkungan kampus.

                                                        

                                                         2




                                                               BAB II
PERMASALAHAN

Analisis permasalahan Analisis SWOT Budaya Kerapihan dan Kebersihan Ruang Kelas dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
2.1   Kekuatan (Strength)
a.       Ruang kelas yang bersih dan rapih, tentunya akan membuat lingkungan kelas menjadi lebih nyaman dan bersih.
b.      Ruang kelas yang bersih dan rapih , juga akan membuat suasana kelas menjadi lebih kondusif, sehingga kosentrasi mahasiswa/i tidak terganggu selama kuliah berlangsung.
c.       Budaya kebersihan dan kerapihan, juga berperan besar pada diri mahasiswa/i untuk lebih mejaga kebersihan lingkungan ruang kelas.
d.      Ruang kelas yang rapih dan bersih, tentunya akan menghindarkan mahasiswa/i  dari berbagi macam penyakit yang berasal dari sampah yang berserakan di ruang kelas.
2.2   Kelemahan (Weaknees)
a.       Ruang kelas yang kotor, tentunya akan membuat lingkungan kelas terlihat jorok dan kumuh, sehingga tidak indah dipandang.
b.      Ruang kelas yang kotor dan kumuh, juga akan menggangu konsentrasi mahasiswa/i saat kuliah berlangsung, karena aroma tidak sedap di dalam kelas, sehingga suasana kelas tidak kondusif untuk belajar.
c.       Budaya kerapihan dan kebersihan yang tidak ditanamkan dalm diri, akan berdampak negative pada kehidupan manusia, karena manusia cenderung tidak peduli akan pentingnya menjaga kebersian lingkungan.
d.      Ruang kelas yang kotor, tentunya akan berdampak buruk bagi kesehatan mahasiswa/i, karena lingkungan kampus atau kelas yang kotor akan menjadi sarang berbagai macam penyakit.



3



2.3      Peluang (Opportunity)
a.       Akan meningkatkan daya saing antar mahasiswa/i satu kampus atau berbeda kampus dalam bidang akademik, karena kondisi lingkungan kampus yang kondusif akan meningkatkan konsentrasi dalam belajar.
b.      Akan menciptakan Budaya kerapihan dan Kebersihan di lingkungan kampus secara penuh dan menyeluruh, sehingga lingkungan kampus akan terlihat lebih asri dan indah.
c.       Lingkungan kampus yang rapih dan bersih, tentunya juga sebagai pencitraan yang baik dilingkungan masyarakat, karena akan meningkatkan daya saing antar kampus di bidang sanitasi, dll.
d.      Menumbuhkan rasa kepedulian mahasiswa/i akan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapihan ruang kelas, agar suasana jauh lebih kondusif, sehingga proses belajar lebih efektif.
2.4      Tantangan/Hambatan (Threats)
a.       Masih kurangnya kepedulian mahasiswa/i terhadap kebersihan dan kerapihan dilingkungan sekitar. Sehingga akan berdampak negatif bagi lingkungan dan manusia.
b.      Kurangnya rasa disiplin mahasiswa/i di ruang kelas, karena mahsiswa/i masih sering membuang sampah sembarangan, sehingga pada saat jam kuliah selesai ruang kelas selalu kotor.
c.       Kurangnya kerjasama antar pengguna fasilitas kampus, seperti mahasiswa/i, dosen, petugas kebersihan, dll. Sehingga budaya kerapihan dan kebersihan ruang kelas tidak terjalin dengan baik di lingkungan kampus.
d.      Sikap Mahasiswa/i yang masih sering melakukan tindakan perusakan fasilitas kampus, seperti mencorat-coret bangku/tembok kelas, sehingga kelas terlihat tidak terawat dan rapih.



4





BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1  Kesimpulan
a.    Dengan adanya Budaya Kerapihan dan Kebersihan Kelas, Mahasiswa/i diajak    lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
b.   Budaya Kerapihan dan Kebersihan ruang kelas juga berperan penting dalam pembentukan karakter manusia menjadi manusia yang lebih cinta kebersihan dan kerapihan lingkungan di sekitarnya.
c.    Perlu adanya sosialisasi mengenai pentingnya budaya kerapihan dan kebersihan lingkungan, terutama kebersihan lingkungan di sekitar kampus. Agar mahasiswa/i lebih peduli pada lingkungan sekitarnya.
d.   Ruang Kelas yang bersih dan rapi, tentunya akan berpengaruh positif terhadap proses belajar di kelas, sehingga mahasiswa/i dapat menerima meteri yang diberikan oleh dosen dengan baik.







 5


3.2  Rekomendasi
a.       Ruang kelas yang bersih dan rapi , juga akan membuat suasana kelas menjadi lebih kondusif, sehingga kosentrasi mahasiswa/i tidak terganggu selama kuliah berlangsung. Maka dari itu kebersihan dan kerapihan kelas harus selalu dijaga.
b.      Ruang kelas yang kotor, tentunya akan berdampak buruk bagi kesehatan mahasiswa/i, karena lingkungan kampus atau kelas yang kotor akan menjadi sarang berbagai macam penyakit. Oleh karena itu, mahasiswa/i harus bisa lebih menjaga lingkungan kampus dengan tidak membuang sampah sembarangan.
c.       Menumbuhkan rasa kepedulian mahasiswa/i akan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapihan ruang kelas, agar suasana jauh lebih kondusif, sehingga proses belajar lebih efektif. Maka dari itu semua elemen masyarakat di sekitar kampus harus diberikan edukasi akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
d.      Kurangnya kerjasama antar pengguna fasilitas kampus, seperti mahasiswa/i, dosen, petugas kebersihan, dll. Sehingga budaya kerapihan dan kebersihan ruang kelas tidak terjalin dengan baik di lingkungan kampus. Oleh karena itu komunikasi antar civitas di dalam kamus maupun masyarakat di sekitar kampus harus selalu dijaga dalam hal budaya kebersihan dan kerapihan lingkungan, agar kebersihan lingkungan dapat tercipta dilingkungan kampus.




6


REFERENSI :
  1. Aniyati, Dewi; dkk. Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk SMP/MTs Kelas VIII, Arya Duta, 2010, Bandung.
  2. Rohman, Fathur; dkk. Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas IX Jilid 3, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, 2009, Malang.
  3. http://globaloriented.blogspot.co.id/2012/01/program-kegiatan-budaya-bersih_05.html
  4. http://analisateknisia.blogspot.co.id/2008/11/kebersihan-lingkungan-sekolah.html














 7



3 komentar: