Selasa, 08 Desember 2015

Makalah Periode-3, "Budayakan Disiplin Meningkatkan Produktivitas Kerja di Industri Mobil"




Mata Kuliah  :  Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah/Tulisan

BUDAYAKAN DISIPLIN MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS KERJA DI INDUSTRI MOBIL

 



      Kelas  :  1-ID08

Tanggal Penyerahan Makalah : 7 Desember 2015
Tanggal Upload Makalah  :  8 Desember 2015


 


P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.




P e n y u s u n


N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
36415294
RUDI IRAWAN



 



Program Sarjana Teknologi Industri 

UNIVERSITAS GUNADARMA 



 i





KATA PENGANTAR

Puji  syukur saya panjatkan atas kehadirat yang diberikan oleh Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyusun makalah sesuai waktu yang ditentukan. Adapun judul dari makalah ini adalah “Budayakan Disiplin Meningkatkan Produktivitas Kerja di Industri Mobil”.
Dalam penyusunan makalah ini saya mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak maka dalam kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1.      Orang tua serta keluarga yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi tiada hentinya;
2.      Bapak Dosen Muhammad Burhan Amien yang telah memberikan ilmunya serta membimbing kami sebagai mahasiswa/i;
3.      Seluruh mahasiswa/i jurusan Teknik Industri khususnya rekan-rekan kelas 1ID08 yang telah membantu dan memberikan saran;
  
Saya menyadari bahwa ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima guna lebih memperbaiki makalah ini.  
 Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun, pembaca, maupun dosen di Universitas Gunadarma, terima kasih.


                                                                               

                                                                                                            Bekasi, 3 Desember 2015


                                                                                                                         penyusun




 ii






DAFTAR ISI
                                                                                                                                                                                                                                                 
PERNYATAAN ….…………………………………………………………………………  i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………...iii

BAB  I    PENDAHULUAN
                1.1 Latar Belakang …………..………………………………………………….… 1
                1.2 Tujuan ……………………………………………………………..................... 2
                1.3 Sasaran ………………………………………………………….........................2
                
BAB  II   PERMASALAHAN
                2.1 Kekuatan (Strength) ………..………………………………………………..... 3
                2.2 Kelemahan (Weaknees) …………………………………………..........……...  4
                2.3 Peluang (Opportunity) …………………………………………….................... 4
                2.4 Tantangan/Hambatan (Threats) ………………………………….......................5

BAB III  KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
                3.1 Kesimpulan ………………………….……………………….……..…………..6
                3.2 Rekomendasi ……………………………………………………...……….…...7

REFERENSI TULISAN ……………………………………………………………...……..8



 iii




 BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Kedisiplinan adalah sikap yang harus di junjung tinggi oleh setiap individu. Terutama Para pekerja yang ada di lingkungan Industri/pabrik. Karena disiplin merupakan suatu budaya yang harus di junjung tinggi di lingkungan industri. Contohnya pada industri mobil, budaya kedisiplinan sangat berperan untuk meningkatkan produktivitas para pekerja/pegawai. Sehingga produktivitas perusahaan yang menjunjung tinggi kedisiplinan, juga akan meningkat dan mampu bersaing dengan perusahaan/industri mobil lainnya.
Kedisiplinan sudah menjadi suatu keharusan di dalam suatu persahaan/industri, karena dengan kedisiplinan produktivitas para pekerja akan meningkat dan secara otomatis juga akan meningkatkan produktivitas perusahaan tersebut. Maka dari itu kedisiplinan harus ditanamkan didalam diri para pekerja/pegawai, agar segala aktivitas/kegiatan yang berlangsung di sebuah industri mobil dapat berlangsung dengan lancar dan sesuai dengan rencana perusahaan tersebut.
Budaya disiplin dapat meningkatkan segala aspek yang berkaitan dengan aktifitas produksi di sebuah industri mobil, seperti meningkatkan keefektivitasan dan keefesienan produksi karena pekerja/pegawai yang disiplin waktu dan disiplin kerja dalam proses produksi. Maka dari itu budaya disiplin di dalam diri para pekerja/pegawai harus selalu dijunjung tinggi.




 1


1.2  Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Memberikan pengetahuan lebih kepada pembaca akan pentingnya menjunjung tinggi budaya kedisiplinan;
2.      Untuk membangun kesadaran diri manusia agar dapat berbudaya disiplin baik di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan industri;
3.      Untuk menciptakan budaya disiplin, supaya lebih meningkatkan produktivitas kerja dan efisiensi di lingkungan industri;
4.      Menciptakan lingkungan Industri yang selalu menjunjung tinggi kedisiplinan di lingkungan para pekerja/pegawai.
1.3  Sasaran
Sasaran dibuatnya makalah “Budayakan Disiplin untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja di Lingkunga Industri” ini adalah ditujukan untuk para pembaca terutama Para pekerja/pegawai dan instansi terkait yang bersangkutan di lingkungan industri.


                                                         2



BAB II
PERMASALAHAN

Analisis permasalahan Budayakan Disiplin Meningkatkan Produktivitas Kerja di Industri Mobil dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
2.1  Kekuatan (Strength)
a.       Budaya disiplin di lingkungan industri, tentunya akan meningkatkan produktivitas kerja para pekerja/pegawai di industri mobil, sehingga juga akan meningkatkan produktivitas perusahaan/pabrik tersebut.
b.      Budaya disiplin di lingkungan industri, juga akan membuat para pekerja lebih teratur dan rapi dalam melakukan segala pekerjaannya di lingkungan industri mobil, sehingga pekerjaan yang dilakukannya akan lebih efektif dan efisien.
c.       Sebuah industri yang membudayakan kedisiplinan kepada para pekerja/pegawainya, tentunya juga akan meningkatkan persaingan antar produsen/industri mobil, sehingga para pekerja semakin terpacu dan semangat dalam bekerja untuk bersaing di industri mobil.
d.      Budaya disiplin di lingkungan industri mobil, juga berperan besar di dalam pembentukan karakter pekerja/pegawai yang mandiri dan taat pada peraturan, sehingga pegawai tidak mudah mengeluh dalam menjalankan pekerjaannya.


 3





2.2  Kelemahan (Weaknees)
a.       Pekerja/pegawai di lingkungan industri mobil yang tidak disiplin, tentunya akan berpengaruh negatif terhadap produktivitas pekerja/pegawai, sehingga juga akan menurunkan produktivitas  perusahaan tersebut.
b.      Pekerja/pegawai yang tidak disiplin dalam bekerja, tentunya juga akan membuat pekerjaan yang dilakukannya tidak teratur dan rapi, sehingga proses produksi di lingkungan industri mobil tidak efektif dan efisien.
c.       Budaya disiplin di lingkungan industri yang tidak ditanamkan dalam diri pekerja/pegawai, sehingga para pekerja/pegawai kerap tidak disiplin dalam melakukan pekerjaannya, akibatnya perusahaan juga tidak produktif dalam bersaing dengan industri mobil lainnya.
d.      Tidak disiplinnya pekerja/pegawai di industri mobil, juga akan membuat rencana perusahaan atau target perusahaan tidak tercapai, karena pekerja/pegawai yang masih tidak disiplin dalam bekerja.
2.3  Peluang (Opportunity)
a.       Akan meningkatkan produktifitas industri dalam persaingan dengan industri mobil lainnya, sehingga sebuah industri mobil dapat lebih meningkatkan produktivitasnya guna mampu bersaing di pasar nasional dan  internasional.
b.      Akan menciptakan budaya disiplin di dalam diri para pekerja/pegawai di industri mobil, sehingga akan lebih memajukan industri mobil dalam proses produksi, karena budaya disiplin akan membuat proses produksi lebih efektif dan efisien.
c.       Budaya disiplin di lingkungan industri mobil, juga akan meningkatkan progress kerja dari para pekerja/pegawai pada perusahaan, terlebih lagi apabila pekerja/pegawai dijanjikan gaji atau bonus yang menggiurkan, sehingga pekerja/pegawai akan lebih disiplin dan semangat lagi dalam bekerja.
d.      Akan menciptakan lingkungan industri yang selalu menjunjung tinggi kedisiplinan, sehingga secara otomatis para pekerja/pegawai juga akan terbentuk karakter disiplin di dalam dirinya, tentunya hal tersebut akan membuat kemajuan yang positif di sebuah perusahaan/industri mobil.



4



2.4  Tantangan/Hambatan (Threats)
a.       Masih lemahnya sikap disiplin di dalam diri para pekerja/pegawai di industri mobil, karena para pekerja/pegawai masih kerap tidak taat pada peraturan yang ada di sebuah industri mobil, sehingga perusahaan/industri mobil  tidak produktif.
b.      Para pekerja/pegawai di industri mobil yang tidak produktif dalam bekerja, karena pekerjaannya yang tidak teratur dan tidak rapi bahkan sering melakukan pelanggaran, sehingga perusahaan memberikan surat peringatan kepada pekerja/pegawai yang tidak disiplin.
c.       Kurangnya kerjasama antara petinggi perusahaan/industri dengan para pekerja/pegawai yang ada di sebuah industri mobil, sehingga budaya disiplin di industri mobil tersebut tidak terjalin dengan baik.
d.      Sikap para pekerja/pegawai yang masih sering malas-malasan dan asal-asalan dalam bekerja, sehingga target atau rencana perusahaan menjadi tidak tercapai, kerena pekerja/pegawai yang dinilai lambat di dalam melakukan pekerjaannya.




5



BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1  Kesimpulan
a.    Dengan adanya budaya disiplin di industri mobil, para pekerja/pegawai di sebuah industri mobil diajak untuk selalu menjunjung tinggi kedisiplinan, guna meningkatkan produktifitas kerja.
b.   Budaya kedisiplinan di industri mobil, juga berperan penting dalam pembentukan karakter para pekerja/pegawai di industri mobil menjadi manusia yang selalu disiplin di dalam melakukan segala pekerjaan.
c.    Perlu adanya sosialisasi mengenai pentingnya budaya disiplin di lingkungan masyarakat, terutama di dalam industri mobil. Agar para pekerja/pegawai bisa menanamkan sikap disiplin di dalam diri mereka, guna meningkatkan produktivitas kerjanya.
d.   Lingkungan industri yang menjunjung tinggi budaya disiplin, tentunya akan meningkatkan produktifitas perusahaan/industri, sehingga perusahaan/industri tersebut dapat bersaing dengan perusahaan/industri lain.





 6



3.2  Rekomendasi
a.    Budaya disiplin di lingkungan industri, juga akan membuat para pekerja/pegawai lebih teratur dan rapi dalam melakukan segala pekerjaannya di lingkungan industri mobil dan mematuhi segala peraturan yang ada di industri mobil tersebut, sehingga pekerjaan yang dilakukannya akan lebih efektif dan efisien. Yang tentunya akan meningkatkan produktivitas kerja Sumber Daya Manusia (SDM). Maka dari itu budaya disiplin harus selalu di tegakan di sebuah industri mobil.
b.   Pekerja/pegawai di lingkungan industri mobil yang tidak disiplin, tentunya akan berpengaruh negatif terhadap produktivitas pekerja/pegawai, sehingga juga akan menurunkan produktivitas  perusahaan tersebut. Yang tentunya juga akan menurunkan daya saing perusahaan dalam persaingan dengan industri mobil lain di pasar nasional maupun internasional. Maka dari itu perlu adanya sosialisasi mengenai pentingnya budaya disiplin dari pihak perusahaan guna meningkatkan produktivitas kerja para pekerja/pegawai.
c.    Akan menciptakan lingkungan industri yang selalu menjunjung tinggi kedisiplinan, sehingga secara otomatis para pekerja/pegawai juga akan terbentuk karakter disiplin di dalam dirinya, tentunya hal tersebut akan membuat kemajuan yang positif di sebuah perusahaan/industri mobil dan juga akan meningkatkan produktivitas industri mobil tersebut. Maka dari itu, budayakanlah disiplin di lingkungan industri di setiap elemen dan instansi terkait yang ada di ruang lingkup industri.
d.   Sikap para pekerja/pegawai yang masih sering malas-malasan dan asal-asalan dalam bekerja, sehingga target atau rencana perusahaan menjadi tidak tercapai, kerena pekerja/pegawai yang dinilai lambat di dalam melakukan pekerjaannya. Akibatnya pihak perusahaan akan mengeluarkan surat peringatan bagi para pekerja/pegawai yang tidak disiplin. Dan hal itu malah akan membuat perusahaan sulit untuk memberikan intensif kepada para pekerjanya. Karena Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak produktif. Oleh karena itu, para pekerja/pegawai di haruskan dapat menjunjung tinggi budaya disiplin di industri mobil, agar dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.



 7



REFERENSI TULISAN :
  1. Ragil, Wukir. Budaya Kerja Kementrian Pendidikan Nasional, Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2010, Jakarta.
  2. Puspita, Devi. Kewirausahaan 3 Mengelola Usaha Kecil/Mikro untuk SMK/MAK Kelas XII, Arya Duta, 2014, Jakarta.
  3. http://wahyurishandi.blogspot.com/2012/12/judul-skripsi-pengaruh-budaya-kerja-dan.html
  4. https://irnawanandi.wordpress.com/2012/11/08/tugas-soft-skill-ke-2/










 8












Senin, 09 November 2015

Makalah Perode-2, Analisis SWOT "Budaya Kerapihan dan Kebersihan Ruang Kelas"



Mata Kuliah  :  Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah

Analisis SWOT
Budaya Kerapihan dan Kebersihan Ruang Kelas

 


Kelas  :  1-ID08

Tanggal Penyerahan Makalah : 9 November 2015
Tanggal Upload Makalah  :  10 November 2015



 

P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.



P e n y u s u n



N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
36415294
RUDI IRAWAN








Program Sarjana Teknologi Industri

 UNIVERSITAS GUNADARMA



i




KATA PENGANTAR

Puji  syukur saya panjatkan atas kehadirat yang diberikan oleh Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyusun makalah sesuai waktu yang ditentukan. Adapun judul dari makalah ini adalah “Budaya Kerapihan dan Kebersihan Ruang Kelas”.
Dalam penyusunan laporan ini saya mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1.      Orang tua serta keluarga yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi tiada hentinya;
2.      Bapak Dosen Muhammad Burhan Amien yang telah memberikan ilmunya serta membimbing kami sebagai mahasiswa/i;
3.      Seluruh mahasiswa/i jurusan Teknik Industri khususnya rekan-rekan kelas 1ID08 yang telah membantu dan memberikan saran;
  
Saya menyadari bahwa ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima guna lebih memperbaiki makalah ini.  
 Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun, pembaca, maupun dosen di Universitas Gunadarma, terima kasih.


                                                                                

                                                                                                            Bekasi, 7 November 2015


                                                                                                                         penyusun


 ii




DAFTAR ISI
                                                                                                                                                                                                                                             
PERNYATAAN ….………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………...iii

BAB  I     PENDAHULUAN
                1.1 Latar Belakang …………..………………………………………………….… 1
                1.2 Tujuan ……………………………………………………………..................... 2
                1.3 Sasaran …………………………………………………………….....................2
                
BAB  II     PERMASALAHAN
                2.1 Kekuatan (Strength) ………..………………………………………………..... 3
                2.2 Kelemahan (Weaknees) ………………………………………………...……... 3
                2.3 Peluang (Opportunity) …………………………………………….................... 4
                2.4 Tantangan/Hambatan (Threats) ………………………………….......................4

BAB III    KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
                3.1 Kesimpulan ………………………….……………………………..…………..5
                3.2 Rekomendasi …………………………………………………………...……...6

REFERENSI ………………………………………………………………………………..7



 iii





BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Kondisi lingkungan yang bersih merupakan tanggung jawab setiap individu dan semua warga yang hidup di lingkungan tersebut. Upaya memelihara kebersihan lingkungan tidak cukup bila hanya dilakukan oleh perorangan. Artinya harus dilakukan secara gotong royong. Dengan menjunjung tinggi akan pentingnya kebersihan lingkungan disekitar kita, baik di lingkungan rumah maupun kampus. Terutama kebersihan ruang kelas di kampus yang harus dijaga kebersihanya agar tidak menggagu saat kuliah sedang berlangsung.
Dalam hal ini tentunya harus ada kesadaran diri sendiri untuk menjaga kebersihan dan kerapihan ruang kelas. Kesadaran itu harus mulai ditumbuhkan didalam diri mahasiswa/i ,sehingga mahasiswa/i dapat belajar dengan kondusif di ruang kelas. Pendidikan kebersihan dan kerapihan harus ditanamkan dalam diri seseorang ,sehingga kehidupan seseorang akan lebih teratur dan disiplin.
Selain itu, kampus atau perguruan tinggi juga harus berperan aktif agar lingkungan kampus tetap bersih dan rapih. Agar  tidak menjadi tempat yang kotor dan kumuh. Kampus juga perlu menata lingkungan kampus sedemikian rupa agar lingkungan kampus tidak terlihat jorok dan kotor. Maka dari itu mahasiswa/i diharapkan dapat lebih peduli terhadap kebersihan dan kerapihan ruang kelasnya.



1



1.2  Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Memberikan pengetahuan lebih kepada pembaca akan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapihan kelas;
2.      Untuk membangun kesadaran diri mahasiswa/i untuk lebih menjaga kebersihan dan kerapihan ruang kelasnya;
3.      Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan rapih di lingkungan kampus terutama ruang kelas;
4.      Menciptakan lingkungan kampus yang teratur, terawat, dan indah, agar proses kuliah terganggu.

1.3  Sasaran
Sasaran dibuatnya makalah “Budaya Kerapihan dan Kebersihan Ruang Kelas” ini adalah ditujukan untuk para pembaca terutama mahasiswa/mahasiswi di kampus dan para masyarakat di sekitar lingkungan kampus.

                                                        

                                                         2




                                                               BAB II
PERMASALAHAN

Analisis permasalahan Analisis SWOT Budaya Kerapihan dan Kebersihan Ruang Kelas dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
2.1   Kekuatan (Strength)
a.       Ruang kelas yang bersih dan rapih, tentunya akan membuat lingkungan kelas menjadi lebih nyaman dan bersih.
b.      Ruang kelas yang bersih dan rapih , juga akan membuat suasana kelas menjadi lebih kondusif, sehingga kosentrasi mahasiswa/i tidak terganggu selama kuliah berlangsung.
c.       Budaya kebersihan dan kerapihan, juga berperan besar pada diri mahasiswa/i untuk lebih mejaga kebersihan lingkungan ruang kelas.
d.      Ruang kelas yang rapih dan bersih, tentunya akan menghindarkan mahasiswa/i  dari berbagi macam penyakit yang berasal dari sampah yang berserakan di ruang kelas.
2.2   Kelemahan (Weaknees)
a.       Ruang kelas yang kotor, tentunya akan membuat lingkungan kelas terlihat jorok dan kumuh, sehingga tidak indah dipandang.
b.      Ruang kelas yang kotor dan kumuh, juga akan menggangu konsentrasi mahasiswa/i saat kuliah berlangsung, karena aroma tidak sedap di dalam kelas, sehingga suasana kelas tidak kondusif untuk belajar.
c.       Budaya kerapihan dan kebersihan yang tidak ditanamkan dalm diri, akan berdampak negative pada kehidupan manusia, karena manusia cenderung tidak peduli akan pentingnya menjaga kebersian lingkungan.
d.      Ruang kelas yang kotor, tentunya akan berdampak buruk bagi kesehatan mahasiswa/i, karena lingkungan kampus atau kelas yang kotor akan menjadi sarang berbagai macam penyakit.



3



2.3      Peluang (Opportunity)
a.       Akan meningkatkan daya saing antar mahasiswa/i satu kampus atau berbeda kampus dalam bidang akademik, karena kondisi lingkungan kampus yang kondusif akan meningkatkan konsentrasi dalam belajar.
b.      Akan menciptakan Budaya kerapihan dan Kebersihan di lingkungan kampus secara penuh dan menyeluruh, sehingga lingkungan kampus akan terlihat lebih asri dan indah.
c.       Lingkungan kampus yang rapih dan bersih, tentunya juga sebagai pencitraan yang baik dilingkungan masyarakat, karena akan meningkatkan daya saing antar kampus di bidang sanitasi, dll.
d.      Menumbuhkan rasa kepedulian mahasiswa/i akan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapihan ruang kelas, agar suasana jauh lebih kondusif, sehingga proses belajar lebih efektif.
2.4      Tantangan/Hambatan (Threats)
a.       Masih kurangnya kepedulian mahasiswa/i terhadap kebersihan dan kerapihan dilingkungan sekitar. Sehingga akan berdampak negatif bagi lingkungan dan manusia.
b.      Kurangnya rasa disiplin mahasiswa/i di ruang kelas, karena mahsiswa/i masih sering membuang sampah sembarangan, sehingga pada saat jam kuliah selesai ruang kelas selalu kotor.
c.       Kurangnya kerjasama antar pengguna fasilitas kampus, seperti mahasiswa/i, dosen, petugas kebersihan, dll. Sehingga budaya kerapihan dan kebersihan ruang kelas tidak terjalin dengan baik di lingkungan kampus.
d.      Sikap Mahasiswa/i yang masih sering melakukan tindakan perusakan fasilitas kampus, seperti mencorat-coret bangku/tembok kelas, sehingga kelas terlihat tidak terawat dan rapih.



4





BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1  Kesimpulan
a.    Dengan adanya Budaya Kerapihan dan Kebersihan Kelas, Mahasiswa/i diajak    lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
b.   Budaya Kerapihan dan Kebersihan ruang kelas juga berperan penting dalam pembentukan karakter manusia menjadi manusia yang lebih cinta kebersihan dan kerapihan lingkungan di sekitarnya.
c.    Perlu adanya sosialisasi mengenai pentingnya budaya kerapihan dan kebersihan lingkungan, terutama kebersihan lingkungan di sekitar kampus. Agar mahasiswa/i lebih peduli pada lingkungan sekitarnya.
d.   Ruang Kelas yang bersih dan rapi, tentunya akan berpengaruh positif terhadap proses belajar di kelas, sehingga mahasiswa/i dapat menerima meteri yang diberikan oleh dosen dengan baik.







 5


3.2  Rekomendasi
a.       Ruang kelas yang bersih dan rapi , juga akan membuat suasana kelas menjadi lebih kondusif, sehingga kosentrasi mahasiswa/i tidak terganggu selama kuliah berlangsung. Maka dari itu kebersihan dan kerapihan kelas harus selalu dijaga.
b.      Ruang kelas yang kotor, tentunya akan berdampak buruk bagi kesehatan mahasiswa/i, karena lingkungan kampus atau kelas yang kotor akan menjadi sarang berbagai macam penyakit. Oleh karena itu, mahasiswa/i harus bisa lebih menjaga lingkungan kampus dengan tidak membuang sampah sembarangan.
c.       Menumbuhkan rasa kepedulian mahasiswa/i akan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapihan ruang kelas, agar suasana jauh lebih kondusif, sehingga proses belajar lebih efektif. Maka dari itu semua elemen masyarakat di sekitar kampus harus diberikan edukasi akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
d.      Kurangnya kerjasama antar pengguna fasilitas kampus, seperti mahasiswa/i, dosen, petugas kebersihan, dll. Sehingga budaya kerapihan dan kebersihan ruang kelas tidak terjalin dengan baik di lingkungan kampus. Oleh karena itu komunikasi antar civitas di dalam kamus maupun masyarakat di sekitar kampus harus selalu dijaga dalam hal budaya kebersihan dan kerapihan lingkungan, agar kebersihan lingkungan dapat tercipta dilingkungan kampus.




6


REFERENSI :
  1. Aniyati, Dewi; dkk. Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk SMP/MTs Kelas VIII, Arya Duta, 2010, Bandung.
  2. Rohman, Fathur; dkk. Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas IX Jilid 3, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, 2009, Malang.
  3. http://globaloriented.blogspot.co.id/2012/01/program-kegiatan-budaya-bersih_05.html
  4. http://analisateknisia.blogspot.co.id/2008/11/kebersihan-lingkungan-sekolah.html














 7